EDITING FILM
Pengertian Editing
Kata editing dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari Ingris. Editing berasal
dari
bahasa Latin, editus yang artinya
‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa Indonesia bersinonim dengan kata
editing. Dalam bidang audio-visual, termasuk film, editing adalah proses penyambungan
gambar dari banyak shot tunggal sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh. Editor
menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scene, kemudian dari
penyusunan scene-scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada akhirnya
akan tercipta sebuah film yang utuh. Ibarat menulis sebuah cerita, sebuah shot
bisa dikatakan sebuah kata, scene adalah kalimat, sequence adalah paragraph.
Sebuah cerita akan utuh bilah terdapat semua unsur tersebut, begitu juga dengan
film.
Seorang editor harus tahu bagaimana bertutur cerita yang baik. Dia bertanggung
jawab
dalam pengerjaan akhir sebuah film. Tanpa proses editing yang baik, sebuah
produksi yang telah mengorbankan uang dan tenaga menjadi sia-sia. Memang benar,
seorang editor hanya bisa menghasilkan film yang baik, sebaik materi yang dia
terima. Hanya saja, seorang editor yang baik dan kreatif mampu menutupi semua
kekurangan yang dialami ketika proses pengambilan gambar. Sehingga penonton
tidak pernah tahu dimana letak ketidaksempurnaan itu.
Seorang
editor dituntut untuk membuat keputusan setiap saat. Dia menentukan shot mana
yang akan dipakai, berapa lama shot itu akan dipakai, kapan sebuah shot harus
dipotong, bagaimana urutan shot yang disusun, dan sebagainya. Sebuah awal
adegan bisa saja dimulai dengan Establish Shot sebuah tempat kejadian, tapi
bisa juga dimulai dengan Close Up aktor. Sebuah materi yang sama bisa
menghasilkan banyak kemungkinan. Apalagi dikerjakan oleh editor yang berbeda.
Jangan ragu untuk bereksperimen dalam menyusun shot-shot tersebut.
Sejarah
Editing
Sejarah film dimulai pada
tahun 1895. Ketika itu, dunia belum mengenal editing, hamper semua film dibuat
dengan teknik single shot tanpa cutting. Perkembangan produksi film sebagai
media tontonan baru, berkembang dengan pesat khususnya ketika Edwin S. Porter
pada tahun 1903 memproduksi film berjudul The
Life of an American Fireman, berdurasi 6 menit dengan 20 shot. Sejak itu
film dibuat dengan cara shot per shot. Dramatisasi
film dirintis oleh D.W. Griffith, dengan diproduksinya film-film yang diberi
narasi dan visualisasi. Karena karyanya yang dianggap sebagai tonggak sejarah
editing maka D.W. Griffith dikenal sebagai “bapak editing”.
Fungsi
Editing
Pada dasarnya, editing
berguna untuk memperpanjang atau memendekkan waktu; mengontrol waktu;
memberikan penekanan terhadap shot tertentu;
dan membentuk alur cerita.
- - Memperpanjang atau memendekan waktu, artinya
bahwa editing berguna untuk
menyuguhkan cerita yang penuh informasi atau detail atau sebaliknya, untuk
mempercepat jalur cerita.
- - Mengontrol waktu artinya dengan melakukan editing kita bisa mengatur alur cerita
sesuai dengan slot waktu yang tersedia. Umpamanya, sebuah film cerita yang
seharusnya panjangnya 3 jam, karena alas an tertentu harus dipendekan menjadi
hanya satu jam, tanpa mengganggu alur cerita.
- - Memberikan penekanan terhadap shot tertentu. Hal itu dimaksudkan untuk
menunjukan gambar-gambar penting yang harus diketahui penonton. Misalnya,
dengan cara gambar didahului oleh shot berukuran besar, dan tiba-tiba diberikan
gambar close up dengan durasi
relative panjang. Dengan demikian, maka penonton mempunyai kesan tertentu kepada shot close up tersebut.
- - Editing juga penting untuk membentuk alur
cerita sesuai harapan sutradara.
boleh tau sumber nya
BalasHapus