Surat Kecil Untuk Tuhan
|
|
Sutradara
|
|
Produser
|
|
Penulis
|
|
Pemeran
|
|
Distribusi
|
|
Tanggal
rilis
|
|
Negara
|
Sinopsis
Film
ini menceritakan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama
panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung,
karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak
laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya
walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga
dikelilingi enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun
semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu
menyayanginya, yaitu Andy.
Semuanya
tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 kanker menghinggapinya, Keke adalah
pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker
Jaringan Lunak)
pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster"
hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir
setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai
rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya
membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas
seperti sedia kala.
Tak
dinyana, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan
mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak
pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia
sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke.
Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tiga
bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya,
Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena
kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25
Desember 2006.
Analisis
Sosiologis
Film
ini sangat layak ditonton oleh masyarakat, karena dalam film ini banyak
mengajarkan pada kita tentang nilai-nilai kemanusiaan dan bagaimana cara
bersyukur kepada Tuhan. Acting para pemain yang begitu professional serta
kemasan film yang menarik ini menyita banyak perhatian penonton. Ceritanya
sangat menyentuh dan terinspirasi dari kisah nyata seorang remaja gadis berusia
13 tahun Gita Sesa Wanda Cantika, yang berjuang dalam melawan penyakitnya. Kita yang sering
kali melupakan makna kehidupan, dengan bersifat egois dan sewenang-wenang pada
orang lain, melupakan sahabat dan keluarga, tidak tahu bagaimana cara
bersyukur, film ini berusaha untuk menyadarkan kita kembali. Film sedih dan mengharukan
yang diangkat dari cerita novel ini tentu saja banyak di apresiasi oleh
masyarakat, tidak sedikit orang yang menangis saat menonton film ini. Dalam
film ini kita wajib meniru sifat ketegaran Keke dalam menghadapi musibah,
selalu berfikiran positif, selalu semangat, tekun belajar, setia kawan dan
pantang menyerah. Kisah persahabatan dan kehangatan keluarga yang diceritakan
dalam film ini menyadarkan kita untuk selalu bersyukur terhadap apa yang kita
punya sekarang, hidup yang telah diberikan Tuhan ini jangan disia-siakan, harus
kita nikmati dan manfaatkan sebaik-baiknya agar kita tidak menyesal, karena
hidup ini cuma satu kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar