Sabtu, 27 Oktober 2018

Pengertian, Sejarah dan Fungsi Editing dalam Film


EDITING FILM

Pengertian Editing

Kata editing dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari Ingris. Editing berasal
dari bahasa Latin, editus yang artinya ‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa Indonesia bersinonim dengan kata editing. Dalam bidang audio-visual, termasuk film, editing adalah proses penyambungan gambar dari banyak shot tunggal sehingga  menjadi kesatuan cerita yang utuh. Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scene, kemudian dari penyusunan scene-scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada akhirnya akan tercipta sebuah film yang utuh. Ibarat menulis sebuah cerita, sebuah shot bisa dikatakan sebuah kata, scene adalah kalimat, sequence adalah paragraph. Sebuah cerita akan utuh bilah terdapat semua unsur tersebut, begitu juga dengan film.

Seorang editor harus tahu bagaimana bertutur cerita yang baik. Dia bertanggung
jawab dalam pengerjaan akhir sebuah film. Tanpa proses editing yang baik, sebuah produksi yang telah mengorbankan uang dan tenaga menjadi sia-sia. Memang benar, seorang editor hanya bisa menghasilkan film yang baik, sebaik materi yang dia terima. Hanya saja, seorang editor yang baik dan kreatif mampu menutupi semua kekurangan yang dialami ketika proses pengambilan gambar. Sehingga penonton tidak pernah tahu dimana letak ketidaksempurnaan itu.

Seorang editor dituntut untuk membuat keputusan setiap saat. Dia menentukan shot mana yang akan dipakai, berapa lama shot itu akan dipakai, kapan sebuah shot harus dipotong, bagaimana urutan shot yang disusun, dan sebagainya. Sebuah awal adegan bisa saja dimulai dengan Establish Shot sebuah tempat kejadian, tapi bisa juga dimulai dengan Close Up aktor. Sebuah materi yang sama bisa menghasilkan banyak kemungkinan. Apalagi dikerjakan oleh editor yang berbeda. Jangan ragu untuk bereksperimen dalam menyusun shot-shot tersebut.


Sejarah Editing


Sejarah film dimulai pada tahun 1895. Ketika itu, dunia belum mengenal editing, hamper semua film dibuat dengan teknik single shot tanpa cutting. Perkembangan produksi film sebagai media tontonan baru, berkembang dengan pesat khususnya ketika Edwin S. Porter pada tahun 1903 memproduksi film berjudul The Life of an American Fireman, berdurasi 6 menit dengan 20 shot. Sejak itu film dibuat dengan cara shot per shot. Dramatisasi film dirintis oleh D.W. Griffith, dengan diproduksinya film-film yang diberi narasi dan visualisasi. Karena karyanya yang dianggap sebagai tonggak sejarah editing maka D.W. Griffith dikenal sebagai “bapak editing”.



Fungsi Editing

Pada dasarnya, editing berguna untuk memperpanjang atau memendekkan waktu; mengontrol waktu; memberikan penekanan terhadap shot tertentu; dan membentuk alur cerita.

-   - Memperpanjang atau memendekan waktu, artinya bahwa editing berguna untuk menyuguhkan cerita yang penuh informasi atau detail atau sebaliknya, untuk mempercepat jalur cerita.
-          - Mengontrol waktu artinya dengan melakukan editing kita bisa mengatur alur cerita sesuai dengan slot waktu yang tersedia. Umpamanya, sebuah film cerita yang seharusnya panjangnya 3 jam, karena alas an tertentu harus dipendekan menjadi hanya satu jam, tanpa mengganggu alur cerita.
-          - Memberikan penekanan terhadap shot tertentu. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukan gambar-gambar penting yang harus diketahui penonton. Misalnya, dengan cara gambar didahului oleh shot berukuran besar, dan tiba-tiba diberikan gambar close up dengan durasi relative panjang. Dengan demikian, maka penonton mempunyai kesan tertentu  kepada shot close up tersebut.
-          - Editing juga penting untuk membentuk alur cerita sesuai harapan sutradara.

1 komentar:

Tugas dan Kewajiban Editor Film

TUGAS DAN KEWAJIBAN EDITOR FILM a.     Tahap Pra Produksi : 1.     Menganalisa scenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam sc...